https://www.youtube.com/watch?v=JhIllJ-e55Q
Velodrome – Perkembangan teknologi telah berubah begitu pesat hanya dalam beberapa tahun saja. Teknologi mutakhir sangat banyak bermunculan, yang mau tidak mau memaksa berbagai lini untuk menerima bahkan mengadaptasi penggunaan teknologi dalam kegiatan mereka.
Fenomena ini pun mulai merasuki tubuh militer, melihat dari perkembangan teknologi yang juga bisa menjadi salah satu alat berbahaya yang dapat mengancam kedaulatan negara. Militer kita pun sudah mulai berbenah diri dalam mengadaptasi teknologi ini.
Persiapan yang dilakukan tidak hanya dari segi teknologi dan peralatannya, namun juga dari segi sumber daya manusia sebagai pengguna atau justru yang melahirkan teknologi bagi militer.
Untuk dapat memajukan kedua aspek tersebut, TNI Angkatan Darat (TNI-AD) akan bekerja sama dengan DailySocial untuk menggelar sebuah kompetisi pemrograman bertajuk “Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD”.
Event ini merupakan sebuah upaya dari TNI-AD dalam merangkul para ahli teknologi sipil untuk bersama-sama memajukan pertahanan darat negara. Di Event ini pun, developer akan terlibat di dalam sebuah misi kemiliteran di bidang teknologi.
Developer akan diminta untuk menelurkan aplikasi yang berfungsi sebagai pertahanan darat negara dalam 24 jam dengan beberapa pengarahan dari awak TNI-AD. Macam aplikasi yang mereka buat harus meliputi salah satu di antara tiga sektor: pembinaan teritorial, operasi pertempuran, dan operasi dukungan.
Baca Juga : Mengenal Seni Modeling Kits
Dari segi pembinaan teritorial, aplikasi yang dilahirkan diharapkan meliputi pengembangan potensi pertahanan negara, baik dalam aspek komunikasi dan koordinasi tim, pun pemahaman tim terhadap kondisi lapangan.
Letak Indonesia yang berbatasan dengan sejumlah negara, maka diperlukan sebuah pengembangan teknologi teritorial yang diharapkan dapat membantu tentara di perbatasan negara agar lebih optimal dalam menjaga pertahanan Indonesia.
Sedangkan dari segi pembinaan operasi pertempuran. Pengembangan teknologi yang diharapkan TNI-AD adalah untuk meningkatkan daya tempur prajurit dalam menghadapi kemungkinan ancaman terhadap kepentingan strategis nasional.
Rapid Response adalah salah satu Implementasi teknologi di bidang operasi tempur yang diharapkan mendapatkan pengembangan.
Sektor ketiga adalah pembinaan dukungan. Pengembangan dukungan ini mencakup pembinaan dukungan intelijen, operasi dan latihan, personil, logistik, anggaran, penelitian dan pengembangan, topografi, hukum, psikologi, dan kerja sama militer dan inspektorat.
Salah satu bentuk pembinaan dukungan yang bisa diciptakan oleh developer adalah aplikasi monitoring penyediaan suku cadang.
Hackathon ini akan diselenggarakan pada tanggal 7 – 9 Oktober 2016 berlokasi di Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi), Bogor. Lokasi ini merupakan tempat pasukan TNI-AD dididik dan dibina, maka para developer dapat secara langsung merasakan bagaimana operasi militer sektor Teknologi Informasi dijalankan bahkan ikut terjun di dalamnya.
Hanya akan dipilih sebanyak 50 aplikasi militer dari saat seleksi untuk bisa ikut serta di Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD. DailySocial pun berencana melangsungkan meetup di dua kota, yaitu di Yogyakarta pada 28 September 2016 dan Malang pada 29 September 2016.
Diharapkan ada banyak Developer yang dapat hadir dalam acara tersebut, karena meetup ini adalah momentum yang baik bagi para developer untuk membuka wawasan dan memahami tentang kebutuhan tim TNI-AD dalam dunia TI serta penjelasan teknis kompetisi.
Untuk kalian yang ingin mengabdi pada negara ini, segera rancang aplikasi kalian lahirkan ide kreatif yang berguna bagi kemiliteran dan daftarkan segera.
