South Jakarta – Solois Oneding akhirnya telah merealisasikan salah satu mimpi terbesarnya yakni merilis debut album bertajuk ‘Kontemplasi’ di tanggal 29 Februari 2020 lalu. Dirilis tepat di tanggal kabisat yang terjadi 4 tahun sekali, album ini merupakan hasil dari penantian panjang sang musisi sejak tahun 2013. “Niat sudah ada sejak tahun 2013 tapi banyak peristiwa yang menyebabkan aku menunda, dan sampai akhirnya sekalian dirilis di tahun ini via Yallfears,” ungkap Oneding. Musisi yang merupakan sulung dari 4 bersaudara ini memasukkan sepuluh nomor dalam album ini termasuk single yang sebelumnya telah dirilis antara lain “Ciptaan Manusia Runtuh Ciptaan Tuhan Tumbuh”, “Star”, “Membeku” dan “Menangis Riang”.
Pemilihan judul ‘Kontemplasi’ didasari pada sumber inspirasi karya Oneding yang didominasi oleh lika-liku hidupnya. “Kebanyakan karya yang ada di album ini adalah karya curahan hati saja. Semua yang aku alami, aku tuangkan ke dalam karya musik. “Haru Biru” bercerita tentang rasa syukur karena orang terkasih ada di sekitar kita. “Mungkinkah Itu Nyata” bercerita tentang harapan yang tidak mungkin karena hubungan yang sudah kandas. “Tertawa Terluka” bercerita tentang bagaimana aku menyikapi patah hati. “Kontemplasi” adalah lagu yang tidak ada vokalnya, hanya alat musik saja. Mungkin cocok didengarkan pada saat melamun. “Perih Dan Dingin” adalah lagu cover, lagu dari Peka yang diciptakan oleh Parau Paskalis. Lagu ini bercerita tentang Bunda Maria. “Jancok” ini lagu spontan saat ada di studio, karena kata-kata makian ini sangat umum digunakan di kalangan anak nongkrong di Malang,” jelas Oneding.
Dari kesepuluh lagu yang ada di album ini, Oneding mengungkapkan “Tertawa Terluka” menjadi nomor yang paling berkesan baginya. Ia melanjutkan bahwa meskipun ditulis di kurun waktu yang cukup lampau, isu-isu yang diangkat masih relevan seperti cinta beda keyakinan, dan masih banyak lagi. Selain itu nomor andalan yang sering ia bawakan secara live yakni “Jancok” telah diaransemen ulang hingga bisa dinikmati di berbagai kanal digital. Melabeli genre musiknya sebagai pop dengan sentuhan gitar akustik, Oneding secara lugas mengungkapkan bahwa banyak rencana yang ia ingin lakukan setelah album “Kontemplasi” dirilis. Akan tetapi, ia sekali lagi menyerahkan semuanya pada semesta agar rencana-rencananya mampu disambut dengan baik. ‘Kontemplasi’ bisa dinikmati di berbagai kanal streaming digital seperti Youtube Music, Spotify, Apple Music, Resso, dan lain-lain.
Oneding yang memiliki nama lengkap Albertus Prima Karuniargo Oneding (dibaca: oné-ding) merupakan sulung dari empat bersaudara yang tidak asing dengan dunia musik sejak ia kecil. Neding, begitu ia akrab disapa, aktif berperan sebagai keyboardist dari band pop-punk asal Malang yakni Snickers and The Chicken Fighter (SATCF). Telah aktif menjejaki karir sebagai solois folk sejak beberapa tahun lalu, Oneding baru berkesempatan untuk merilis singlenya secara digital tahun ini di bawah naungan Yallfears. Karya-karyanya seringkali diunggah lewat akun Soundcloud pribadinya dan dimainkan secara live di beberapa kesempatan. (SPR)