South Jakarta – Produser peraih 2 nominasi GRAMMY® Award, Tycho (aka. Scott Hansen) dan Benjamin Gibbard, vokalis Death Cab for Cutie yang telah meraih 8 nominasi GRAMMY® Award, merilis single kolaborasi mereka “Only Love” lewat Mom + Pop Music/Ninja Tune. Tycho yang telah menerima pujian dari Pitchfork, Billboard, NPR, dan DJ Mag, serta mengumpulkan lebih dari 500 juta stream sepanjang karirnya, memadukan produksi musik dan arrangement primanya dengan lirik-lirik humanis dan mendalam Benjamin, menghasilkan sebuah karya yang penuh kekuatan dari keduanya.
“Only Love” menjadi rilisan elektronik pertama Benjamin sejak proyek The Postal Service miliknya yang telah disertifikasi RIAA platinum lebih dari satu dekade lalu. Kolaborasi Benjamin dan Tycho bermula saat Tycho diundang oleh Death Cab for Cutie untuk me-remix single “The Ghosts of Beverly Hills” mereka. Melodi serta lirik dari lagu tersebut dan vokal Benjamin yang kuat akhirnya menghasilkan “The Ghosts of Beverly Drive (Tycho Remix)”.
Mengenai proses pembuatan “Only Love”, Tycho mengungkapkan, “Suara Ben adalah elemen yang sangat penting dari segi produksi musik, menurutku terdengar sangat menyatu dengan warna musik dan instrumentasi yang aku gemari. ‘Only Love’ mulanya adalah lagu instrumental, tapi ada sesuatu yang hilang rasanya. Aku mengirimkan demonya kepada Ben dan ia kemudian merekam vokalnya. Saat pertama kali aku mendengarkan take vokal kasarnya, lagunya menjadi lebih masuk akal dan arrangementnya pun terbuat. Setelah eksperimenku dengan vokal di album Weather, lagu ini menjadi kesempatan yang tepat untuk merealisasikan semua hal yang telah aku pelajari. Suatu kehormatan bagiku dapat bekerja sama dengan sosok Ben yang ikonik.”
Ben turut mengungkapkan, “Pada 2014 saat aku membaca buku This Changes Everything: Capitalism and The Climate oleh Naomi Klein, aku menemukan suatu kutipan dari Alexis Bonogofsky yang menggetarkanku. Terkait usahanya melindungi tanah publik di bagian selatan Montana dari perusahaan tambah Arch Coal, ia mengatakan: Hubungan tempat ini dengan kasih sayang yang orang-orang miliki terhadapnya tidak dipahami oleh Arch Coal. Mereka meremehkan itu. Dan itulah yang akhirnya akan menyelamatkan tempat itu. Bukan kebencian terhadap perusahaan-perusahaan tambang, namun rasa kasih sayang.”
“Saat Scott mengirimkan ‘Only Love’, rasanya sangat sesuai dengan pernyataan tersebut. Sejak membaca kata-kata Alexis, aku meyakini tulisan-tulisannya sebagai sebuah kejujuran yang universal; satu-satunya cara untuk kita mempertahankan orang-orang, tempat-tempat, dan hal-hal yang kita pedulikan adalah lewat rasa kasih sayang, bukan kebencian. Hal tersebut lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Namun aku selalu menemukan diriku terhubung dengan pernyataan Alexis, bagaikan sebuah mantra.”
(SPR)