South Jakarta – Iwan Fals terus bergerak. Pada 6 Desember 2021, single ketiga dari album ‘Pun Aku’, “Patah”, dirilis. Lagu ini ditulis oleh Enda Ungu dan diproduseri oleh Pay Burman, Lafa Pratomo dan Rambu Cikal. Enda Ungu, yang menulis lagu “Patah”, bercerita, “Ini tentang pernyataan bahwa patah hati yang sebenarnya itu adalah bersama di dalam kebimbangan.”
Berangkat dari ide itu, “Patah” kemudian disajikan dalam sebuah format yang lebih dalam. Tidak hanya sebuah karya audio yang manis dan berintrokan tarikan harmonika yang sedap, lagu ini diperkenalkan secara khusus lewat sebuah film pendek. Ide untuk melakukan interpretasi lebih dalam dalam bentuk film pendek muncul dari produser Rambu Cikal.
“Ada daya magis gambar visual yang bisa membuat kisah jadi hidup. Itu yang coba kita kejar,” jelasnya.
Film pendeknya digarap oleh Miura Films dan melibatkan sutradara Gianni Fajri. Dua dari deretan aktor terhebat negeri ini, Marsha Timothy dan Reza Rahadian diajak untuk beradu peran. Keduanya berhasil menghidupi kisah yang dikandung oleh “Patah”. Marsha Timothy memainkan Aruna dan Reza Rahadian menjadi Jaka.
“Patah menceritakan perjalanan pasangan yang terjebak dengan traumanya masing-masing dengan dirinya. Ini tercermin dalam hubungan yang sedang mereka dijalankan. Kemudian, digambarkan bagaimana Jaka dan Aruna berusaha mempertahankan hubungan dengan luka-lukanya,” cerita sutradara Gianni Fajri.




Marsha Timothy, lalu melanjutkan cerita, “Sewaktu pertama kali dengar lagunya dan kemudian membaca sinopsis yang diberikan, yang terlintas pertama kali di kepala gue adalah pertanyaan, ‘Apakah gue mampu memberikan emosi yang diinginkan sutradara dalam waktu yang cukup singkat?’”
Sementara itu, Reza Rahadian, lawan main Marsha Timothy, mengaku sudah jatuh cinta sejak mendengarkan lagu ini pertama kali, “Gue langsung patah pas denger.”
Sebagai penonton, kita diajak untuk masuk ke dalam ruang-ruang gelapnya. Pertikaian adalah sesuatu yang dekat. Kadang kita berhenti di peristiwanya, kadang juga mengambil pelajaran penting darinya.
Lewat serangkaian dialog singkat, kita semua yang menyaksikannya diajak untuk menyelami semesta kompleks yang tidak terlalu dalam, tapi cukup untuk menyajikan kepedihan hidup yang dibawakan. Di dalamnya ada pantulan dari keseharian manusia ketika berhadapan dengan konflik. Kita bisa lepas kendali, bisa menangis sekencang-kencangnya, merasa perlu berlari untuk sejenak dan kemudian sepakat untuk mencari titik rekonsiliasi yang menyelesaikan persoalan, walau untuk sementara.
“Reza sama Marsha bisa masuk ke peran Jaka dan Aruna. Itu yang bikin saya senang,” kata Iwan Fals.
Lebih jauh, ada pemaknaan yang lebih dalam yang jadi dasar penggarapan lagu tulisan Enda ini.
“Keterikatan, kemelekatan dan ketergantungan terhadap seseorang ternyata yang membuat patah dan nggak bisa lepas. Ada ketakutan kalau dia pergi gimana dan itu juga membuat persoalan lain. Penafsiran itu yang Enda bawa. Saya kaget juga awalnya, tapi setelah direnungi ada benarnya juga. Harusnya cinta itu membebaskan. Tapi pada kenyataannya di lagu itu malah menakutkan. Sampai dia nggak tahu apa yang harus dilakukan ketika kehilangan datang,” terang Iwan Fals.
Lagu “Patah” menjadi satu dari sebelas komposisi yang ada di Pun Aku, album terbaru Iwan Fals yang dirilis pada hari ulang tahunnya ke-60 pada 3 September 2021. Di album ini, Iwan Fals melakukan sejumlah eksplorasi baru yang jadi pengalaman menyegarkan untuknya. Salah satunya adalah film pendek yang mengiringi single Patah ini.
“Musica selalu mendukung ide-ide kreatif yang sanggup menyempurnakan karya seni sehingga menjadikannya sebuah mahakarya. Dengan adanya konsep film pendek ini, pesan dari lagu Patah tersampaikan dengan makna yang luas, menyentuh hati dan tentunya akan terus terkenang,” imbuh Indrawati Widjaja dari Musica Studio’s.
Selain berkolaborasi dengan banyak nama baru di sejumlah lagu yang ada di album ini, ia juga mempercayakan sisi produksi album pada Lafa Pratomo, seorang produser musik yang sedang naik daun dan berasal dari generasi berbeda. Single “Patah” dan album ‘Pun Aku’, bisa didengarkan secara utuh di sejumlah toko musik digital dan dirilis oleh Musica Studio’s.


Iwan Fals – Patah
KREDIT LAGU
Produser Eksekutif : Indrawati Widjaja
Publishing : Massive Music Entertainment
Ciptaan : Enda Ungu
Produser : Pay Burman, Lafa Pratomo, Rambu Cikal
Penata Musik : Pay Burman & Rio Ricardo
Gitar Akustik & Vokal : Iwan Fals
Bass : Lafa Pratomo
Gitar Elektrik : Pay Burman
Piano & Keyboard : Rio Ricardo
Drum : Raya Rambu Rabbani
Strings : Margharita Shikova & Vera Martinez Strings Ensemble
Mixing : Lafa Pratomo (Ruang Waktu Music)
Mastering : Chris Gehringer (Sterling Sound)
Teknis Rekaman : Budi Sumanto & Ayub Suparman (Fals Record),
Rio Ricardo (Palu Music) Drum, Vokal, Gitar Akustik,
Bass direkam di Fals Record oleh Lafa Pratomo.
Gitar Elektrik, Piano, Keyboard direkam di Palu Music oleh Rio Ricardo dan Pay Burman.
Strings direkam di Russia oleh Margarita Shikova dan Venezuela oleh Vera Martines Tovar.
KREDIT VIDEO
Rumah Produksi : Miura Films
Produser Eksekutif : Alrio Gaputra
Sutradara : Gianni Fajri
Ide Cerita : Ahmad Syauqi
Penulis : Gianni Fajri – Ahmad Syauqi
Pemeran Utama Pria : Reza Rahadian
Pemeran Utama Wanita : Marsha Timothy
Produser Pelaksana : Tessa Antonis
Penata Artistik : Ahmad Syahid Fadhlillah
Penyunting Gambar : Reynaldi Christanto
Penata Busana : Kiko Kim
Penata Kamera : TB Elvan
Desainer Grafis : Bonita Rachel
Team Creative : Noerizky Bianca dan Lala Jasi
(SPR)