South Jakarta – Kurang lebih 19 tahun sudah sejak berdiri di 14 Juli 2003 grup band SamSonS menunjukkan eksistensi di industri musik Tanah Air. Selayaknya manusia yang berkembang menjadi dewasa, SamSonS juga mengalami perkembangan agar dapat mengakomodir aktualisasi bermusik para personilnya yaitu Irfan Aulia (gitar), Erik Partogi (gitar), Aldri Dataviadi (bass).
Selain masuknya Adrian Martadinata mengisi posisi vokalis, SamSonS merilis senjata baru dalam bentuk single berjudul “Rayu”. Hadirnya Adrian Martadinata tak hanya melengkapi Irfan Aulia (gitar), Erik Partogi (gitar), Aldri Dataviadi (bass), namun memberikan sebuah penyegaran dalam karya. Di lagu “Rayu” inilah Adrian Martadinata memberikan suntikan baru untuk SamSonS dengan sentuhan musik elektronik yang lebih kekinian. Namun, ciri khas SamSonS dari segi lirik dari Irfan Aulia tetap dipertahankan.
“Akhirnya gue minta dengerin lagu mereka. Di situ gue gak mau menghilangkan ciri khas yang udah melekat di SamSonS. Dari demo sederhana yang dikasih Irfan, gue coba untuk memberikan sentuhan lain,” tutur Adrian Martadinata.
“Ini adalah sebuah adaptasi dari Adrian yang tadinya sendiri dan sekarang bisa sharing dengan tiga teman lainnya. Dan gue rasa formula di Rayu ini adalah sebuah peleburan chemistry dari Adrian dan kami (Irfan, Erik, Aldri)” timpal Irfan Aulia.

Kehadiran Adrian Martadinata mampu menghidupkan “bunyi” baru yang dipadukan dengan ciri khas utama SamSonS yaitu bunyi instrument strings/orchestra yang megah yang tersajikan apik dalam single “Rayu” ini dan dibalut dalam aransemen medium-upbeat. Keinginan untuk memberikan yang terbaik memacu SamSonS untuk senantiasa memberikan suguhan karya rekam dengan kualitas terbaik yang selalu melibatkan nama-nama besar baik di Indonesia maupun nama internasional seperti Budapest Scoring Symphonic Orchestra dan Ted Jensen seorang Mastering Engineer terbaik di dunia.
“Rayu” juga menghadirkan cerita yang berbeda. Masih mengambil latar belakang percintaan, “Rayu” memberikan cerita unik soal bagaimana sepasang kekasih memulai untuk kisahnya.
“Itu tentang self monolog, di mana seorang laki-laki melihat lawan jenisnya. Nah lawan jenisnya ini indirectly seperti merayu dia padahal gak merayu. Dari situ reffnya bilang laki-laki ini make a move. Jadi bukan dirayu tapi terayu,” papar Ifan Aulia.
Dengan format dan single baru, SamSonS berharap nantinya akan mendapat feedback yang baik dari pendengar. “Buat gue kalau orang suka akan diulang dengerin lagi. Tapi yang paling penting kami bikin karya untuk kami dulu, kami happy kalau nanti orang suka it’s a bonus,” harap Irfan.
Tanggal 25 Maret 2022 akan menjadi momentum SamSonS melepas single “Rayu” kepada khalayak melalui platform musik yang tersedia saat ini seperti YouTube, Spotify, Apple Music, Langit Musik, dsb. SamSonS mengharapkan agar rilisan “Rayu” ini dapat me-Rayu kuping penikmat musik sebagai “bunyi” baru SamSonS. Music Video Rayu berusaha untuk memvisualisasikan seorang pria yang terayu oleh pasangannya dengan cara yang unik dan berbeda. Kehadiran nuansa fantasy/futuristic, yang diperankan dengan baik oleh model Helen Hiu dan Daniel Doros membuat Music Video karya Gilbert March ini terasa mewakili cerita dalam lirik “Rayu” tersebut.
(SPR)