South Jakarta – Weda Mauve, penyanyi dan pencipta lagu muda nan berbakat asal Surabaya yang belakangan ini dikenal melalui lagu-lagu “a phase”, “distraction” dan “game of pretend”, akhirnya merilis album penuh perdananya yang berjudul ‘denial’. Album berisi 11 lagu ini akan diedarkan Semesta Records ke kanal-kanal digital mulai 21 Juni 2022, dan akan juga dirilis dalam format kaset dan piringan hitam dalam waktu dekat.
“Album ini adalah segalanya bagiku. Ia menunjukkan sejauh mana pertumbuhanku dan seberapa cepat aku disuruh untuk beradaptasi dengan semua hal,” kata Weda yang sudah belajar menulis lagu sejak usia 12 tahun dan menciptakan semua lagu yang ada di denial.
Sesuai dengan umurnya yang masih 15 tahun, lagu-lagu yang terdapat di denial mencerminkan berbagai keresahan serba dramatis dan emosional yang dialami ketika masih remaja. Menurut Weda, “Album ini berisi patah hati, kekacauan, serta tanda tanya besar yang ditujukan kepada diriku dan semua orang lain.”
Kepercayaan untuk mendampingi Weda sebagai produser untuk album denial diberikan kepada Nurul Damar Ramadhan alias Dawairama yang menggarap proses rekamannya di Jakarta, tepatnya di Dawairama Studio dan REP Home Studio. “Weda adalah musisi dan pencipta lagu yang tahu ke mana arah musiknya. Gue merasa ditantang untuk bisa meramu apa isi kepala remaja usia 15 tahun dan menuangkan rasa itu di dalam balutan musik yang akan menjadi identitasnya,” kata Rama yang membantu menuangkan kegemaran Weda akan musisi-musisi seperti Olivia Rodrigo, Billie Eilish dan Lewis Capaldi ke dalam lagu-lagu pop eklektik seperti “like hell” dan “white cars” yang diberi sentuhan rock, “wish we never met” yang dipercantik oleh suara strings, serta “white cars” yang diiringi gitar akustik yang tenang.
Walau merupakan pendatang baru di industri musik, Weda mendapat kehormatan menjadi artis pertama yang digaet oleh Semesta Records, perusahaan rekaman yang didirikan Rian Ekky Pradipta. Setelah semakin mengenal Weda dan menyadari bakatnya sebagai pencipta lagu, Rian pun tergerak untuk memberi dukungan sepenuhnya. Menurut Rian, “Gue tidak ingin menghambat kreativitas Weda. Bahkan sampai ke video musik pun kami mencoba mengakomodasi ide-idenya. Gue berusaha menjadi label yang membebaskan artisnya berkarya sebahagia mungkin tanpa harus mengubah karakternya.”
Dengan bakatnya yang besar dan tim yang mendukung, tampaknya jalan sudah terbuka lebar bagi Weda Mauve untuk menikmati karier yang panjang dan sukses di industri musik. Tapi untuk saat ini, ia hanya punya satu keinginan untuk denial. “Aku tak punya harapan yang muluk untuk album ini, selain memukau dalam segala hal,” katanya.

Denial’s Track List:
INTRO :23:15
Track 01: like hell
Track 02: wish we never met
Track 03: forever mad
Track 04 : game of pretend
Track 05 : distraction
Track 06 : a phase
Track 07 : white cards
Track 08 : gold diggers
Track 09 :ur arms
Track 10 : matter of time
CREDIT TITLE :
Executive Producer : Rian Ekky Pradipta
Producer : Weda Nanda, Dawairama
Vocal : Weda Mauve
Music Arrangement : Dawairama
All music played by Dawairama, except on like hell, wish we never met, game of pretend, gold diggers for drums played by Wahyu Piaji, and on like hell, gold diggers for bass played by Rai Dinata.
Backing Vocals : on like hell by Dawairama & Weda Nanda; on game of pretend by Dawairama, Ralia Rules, Syafiratu Cahaya, Andini Afie, Lutfi Pratama, Dwikky Marsall; on white cars by Weda Nanda, Dawairama; on forever mad by Weda Nanda, Dewi Andarini; on gold diggers by Dewi Andarini, Dawairama; on ur amrs by Dewi Andarini, Dawairama; on matter of time by Weda Nanda.
Choir on a phase : Rian Ekky Pradipta, Roberto Pieter, Lutfi Pratama, Syafiratu Cahaya, Tasya Alviraf, Dwikky Marsall
String on wish we never met played by Alvin Witarsa
Music & Vocal Recorded at Dawairama Studio & REP Home Studio, Pondok Indah, Jakarta
Mixed & Mastered by Dwikky Marsall at REP Home Studio, Pondok Indah, Jakarta
Publisher : EP Music Indonesia
Label & Distribute : Semesta Records
(SPR)