South Jakarta – Band metal-core Inggris yang sedang naik daun Graphic Nature, yang dikenal dengan suara kontemporer agresif mereka yang dipengaruhi oleh nu-metal dan metalcore awal tahun 2000-an, telah merilis single terbaru mereka, “White Noise”.
“‘White Noise’ adalah tentang kelebihan sensorik dan perasaan klaustrofobia yang luar biasa yang dialami manusia dengan neuro-divergen hampir setiap hari. Ini adalah perasaan tidak berdaya dan cemas yang mengerikan bahwa tidak ada yang benar-benar dapat membantu selain ruang yang tenang dan sesuatu untuk mengambil Anda. lupakan situasi ini,” kata vokalis Harvey Freeman.
“Kami ingin menciptakan sesuatu secara visual yang dapat menggambarkan bagaimana perasaan pengalaman itu,” jelas penyanyi dalam video musik pengiringnya. “Ruangan yang digunakan dengan lubang terbuka di dinding sangat cocok dipasangkan dengan cermin pada adegan tertentu. Kami ingin ruangan itu hampir terlihat seperti Anda berada di dalam pikiran seseorang yang mengalami perasaan itu.”

“White Noise” mengikuti perilisan single ganda baru-baru ini dari “Into The Dark” + “Bad Blood”, yang mencerminkan pendekatan khas band ‘in your face’ terhadap masalah kesehatan mental dan penderitaan. Graphic Nature menghadapi mereka secara langsung, dengan lirik lagu yang mendalam dengan ketukan dan riff yang sangat energik.
Mengambil nama mereka dari sebuah lagu di album ‘Koi No Yokan’ Deftones, dengan ledakan aggro nu-metal yang menggeram, kemarahan yang membara dari album debut Slipknot dan bagian instrumental yang mengacu pada kejeniusan Trent Reznor dari Nine Inch Nails – Graphic Nature’s suara adalah salah satu yang melayani banyak sudut dunia metal.
Band ini terdiri dari Jack Bowdery (drum), Harvey Freeman (vokal), Matas Michailovskis (gitar), Pete Woolven (gitar) dan Charlie Smith (bass).