South Jakarta – Tepat setelah pemutaran perdana Sundance dari film panjang pertamanya, ‘Jamojaya’ yang disutradarai Justin Chon, rapper, penyanyi, dan produser Indonesia Rich Brian merilis single baru “Sundance Freestyle” via 88rising / Warner Records dengan video musik yang menyertainya.
“Sundance Freestyle” menampilkan produksi yang surreal dan haunting yang menekankan pada bar-bar sentimental tentang kebangkitan Brian yang konstan di kancah musik dan debutnya di Sundance baru-baru ini. Lagu yang ditulis dengan cerdik dan catchy ini membawa kualitas yang hampir sinematik saat Brian bernyanyi dengan rasa tidak percaya, “I just took a flight to Utah man that’s a first time…5 years ago I’d be so happy to get 5 bands for a 30-minute set.”
Video musik yang disutradarai oleh kolaborator lamanya Daniel Cloud Campos ini menampilkan Brian dalam persona bintang film penuh di acara talk show imajiner, bersiap untuk berbincang tentang peran utamanya di Jamojaya. One-take shot yang rumit menampilkan beragam karakter — termasuk pemain keytar dan penari disko — mengganggu dan menyebabkan kekacauan pada seluruh produksi.
Akhir pekan lalu, ‘Jamojaya’ tayang perdana di festival film Sundance 2023. Disutradarai oleh aktor dan filmmaker kawakan Justin Chon, film ini menggambarkan kisah kesenjangan yang semakin besar antara ayah dan anak. Brian, berperan sebagai rapper muda yang sedang naik daun yang ingin mempekerjakan seorang manajer dan label musik dari Amerika Serikat untuk mengambil alih kendali dari ayahnya, diperankan oleh Yayu Unru, yang telah membimbing karier putranya sebagai penyanyi dari awal hingga menjadi bintang. Sebagian besar adegan di Jamojaya menggunakan bahasa Indonesia. CEO dan Co-Founder 88rising, Sean Miyashiro juga berkontribusi pada film tersebut sebagai produser eksekutif.
“Sundance Freestyle” dirilis menyusul lagu baru yang diproduksi sendiri oleh Brian “VIVID” featuring $NOT. Lagu perpisahan ini menampilkan para rapper bertukar verse bagai tendangan voli yang menghipnotis, membedah naik turunnya sebuah hubungan cinta. Complex memuji bahwa di lagu ini “Brian dengan mudah beralih antara suaranya yang bernada rendah, rap yang khas, dan vokal bernyanyi yang serupa malaikat.” Brian juga baru-baru ini menjadi penampil utama di festival tahunan 88rising, Head in the Clouds festival yang keempat di Los Angeles Agustus lalu di hadapan lebih dari 35.000 penonton, dan pengembangan festival tersebut yang diadakan secara global di Jakarta dan Manila pada Desember 2022.
Nantikan lebih banyak lagi karya dari Rich Brian pada tahun 2023.
TENTANG RICH BRIAN:
Tumbuh sebagai siswa homeschooling di Indonesia, Brian menggunakan internet sebagai guru bahasa Inggrisnya dan sebagai jendela ke dunia luar. Setelah pindah ke Amerika sendirian pada usia 17 tahun, Brian terpesona dan merasa rendah hati dengan pengalaman yang dirasakannya, karena pengalaman tersebut secara bersamaan menjejakkannya ke Bumi dan mengangkatnya tinggi. Setelah melakukan lompatan ke Amerika, Brian telah mengalami berbagai keberhasilan – mulai dari berkolaborasi dengan nama-nama besar seperti 21 Savage, Offset, dan Playboi Carti, hingga menjual habis tiket pertunjukan dan bermain di festival di seluruh dunia.
Proyek debut Brian, Amen, dirilis pada Februari 2018, mendapat pujian kritis luas dan menduduki puncak tangga album Hip-Hop iTunes – yang pertama dalam sejarah untuk musisi Asia. Sejak saat itu, Brian menjual habis tiket untuk pertunjukannya di seluruh Amerika Utara, Eropa dan Asia, dan sejumlah festival di seluruh dunia, termasuk Bonnaroo dan Rolling Loud. Pada 2019 Brian merilis The Sailor, album penuh keduanya. Album ini mendapat pujian kritis dari berbagai media. Hypebeast menyatakan, “Rich Brian dengan sempurna mengembangkan pertumbuhan sonik dan identitas Asianya.” Menampilkan produksi dari Bekon & The Donuts, 1Mind, Frank Dukes dan Rich Brian sendiri, The Sailor mendokumentasikan kedewasaan Brian di mata publik, yang telah membawanya dari seorang rapper kelahiran Internet menjadi ikon dan pahlawan Indonesia untuk pemuda Asia di seluruh dunia. Album ini menampilkan single “100 Degrees”, “Yellow”, dan “Kids”, dan telah diputar lebih dari 550 juta kali secara global.
Setelah menghabiskan berbulan-bulan di masa pandemi, Brian menindaklanjuti “The Sailor” dengan EP “1999”. Sebuah proyek yang kaya secara sonik yang lahir dari isolasi sosial selama berbulan-bulan, sebagian besar EP ini ditulis dan diproduksi Brian sendiri. Tahun 2021 terbukti menjadi tahun kemenangan bagi Brian saat ia mencapai level baru dalam kariernya. Brian mencetak hit radio Top 40 AS pertamanya untuk “edamame” dengan bbno$. Brian juga memainkan peran penting dalam soundtrack Marvel Studios Shang-Chi & The Legend of the Ten Rings – termasuk kolaborasi dengan 21 Savage, Rick Ross, dan DJ Snake.
Tahun lalu, Rich Brian mengukir sejarah sebagai salah satu artis Indonesia pertama yang memainkan set headline solo di Coachella dan menarik 10 juta pendengar bulanan di Spotify.
(SPR)
